http://www.claimfans.com

Sabtu, 14 April 2012

Riwayat Kesenian Tradisonal Angguk Rame Sampai Kini



Angguk Rame merupakan kesenian tradisional yang hingga kini keberadaannya masih tetap diberdayakan, salah satunya di Dusun Ngargotontro, Sumber, Dukun, Magelang. Angguk rame merupakan kesenian yang sangat unik karena penari mengiringi, menyanyi dan menggerakkan tarian sendiri. Mereka menyanyi dengan kalimat kalimat Islam yang seperti rebana saat ini.

Kelompok Kesenian ini sudah ada sejak tahun 1915 yang konon penduduk Ngargotontro masih bertempat tinggal di Dusun Terus dan Dusun Sisir yang berjarak 8 km dari Gunung Merapi.

Pada tahun 1915 Kesenian Angguk rame ini bernama slawatan angguk yang digunakan oleh para warga kampung untuk upacara ritual khitanan (supit), ritual sepasaran bayi, menghilangkan sawan. Keseniaan slawatan angguk dilakukan dengan menabuh rebana sambil menyanyi dan menggerakkan tarian. Nyanyian itu tertuang pada kitab rawen yang beirisi do’a -do’a , bentuk tulisan pada kitab itu tulisan arab gundul atau dikenal dengan qur’an jawa khusus slawatan angguk. Kitab itu sangat berharga bagi masyarakat, untuk membuka kitab itu harus melakukan ritual dengan upacara Rosulan dan tidak sembarang orang bisa membukanya.

Pada Tahun 1930 Gunung Merapi meletus dan menghilangkan Dusun Terus dan Dusun Sisir. Warga mengungsi ke Muntilan selama 5 bulan, kedua dusun itu telah hilang. Akhirnya Dusun Terus dan Dusun Sisir menjadi satu perkampungan yang bernama Margotontro yang berarti jalan ketentreman.

Kedua dusun menyatu dan membangun kesenian slawatan angguk di Dusun Ngargotontro. Karena kesenian itu terlihat sangat ramai maka nama slawatan angguk diganti dengan nama Angguk rame.

Namun dengan perkembangan zaman Angguk rame tergusur dengan kesenian yang lain.

Gunung Merapi meletus lagi pada tanggal 26 November 2010 yang merugikan masyarakat Lereng Merapi. Namun dibalik kerugiaan tersebut Kesenian Angguk rame mulai digali kembali atas bantuan dari lembaga-lembaga sosial yang masih peduli dengan budaya bangsa yang telah luntur. Atas bantuan dan partisipasi masyarakat kini Kesenian Angguk rame mulai berkibar tinggi dan dilestarikan kembali oleh masyarakat dan di ajarkan kepada anak anak kecil penerus dari generasi selanjutnya.

Kiriman: Arin-LJ

0 komentar:

Posting Komentar

Saran dan kritik merupakan dorongan bagi kami untuk selalu berupaya ada. Silahkan berkomentar, jangan lupa kasih nama dan alamat, hanya yang meninggalkan identitaslah kami akan merespon.

Followers

AutoBacklinkGratisFree Promotion LinkFree Smart Automatic BacklinkMalaysia Free Backlink Services MAJLIS LINK: Do Follow BacklinkLink Portal Teks TVjapanese instant free backlink Free Plugboard Link Banner ButtonFree Automatic Backlink Service Free Auto Backlink Free Automatic Backlink
Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Bluehost