Rabu, 25 Januari 2012

Desaku Sehari Setelah Erupsi Gunung Merapi


Srodokan adalah sebuah dusun di mana saya di besarkan. terletak di Kelurahan Wukirsari Kecamatan Cangkringan kurang lebih 12 km dari puncak Gunung Merapi dan sebelah timur dusun terdapat Sungai Gendol. Di Dusun Srodokan Terdiri dari 1 RW, 3RT, dan kurang lebih ada 200 kepala keluarga tinggal di dusun Srodokan. Dusun Srodokan yang dulu hijau dengan pepohonan yang tumbuh disekitarnya juga Dusun saya terkenal dengan aneka buahnya.

Pada saat erupsi Gunung Merapi yaitu tanggal 5 November 2010 telah mengubah Dusun Srodokan menjadi hamparan pasir dan bebatuan. Dusun Sorodokan yang saya diami termasuk salah satu dusun yang terkena dampak muntahan lahar panas Gunung Merapi. Pada malam kejadian, hanya ada pemuda dan sebagian bapak-bapak yang menjaga dusun karena sebagian penduduk telah mengungsi, terutama anak-anak, wanita, dan usia lanjut.

Sekitar pukul 21:00 WIB saya dan semua warga sudah menerima peringatan melalui handy talky maupun handphone bahwa saya dan warga yang masih berada di dusun harus turun untuk mengungsi.Maka saya dan warga yang masih ada di dusun pun turun untuk berkumpul di kantor Kecamatan Cangkringan, tetapi sebagian bapak-bapak masih tetap bertahan di dusun.

Pukul 23:30 WIB banyak sekali kendaraan dari arah utara menuju ke arah selatan, meskipun hujan abu dan kerikil pada waktu itu sangat menggangu, saya pun ikut lari karena saya dan warga tahu bahwa situasi pada waktu itu sudah sangat berbahaya. Semua orang terlihat panik, bahkan tidak jarang saya melihat orang yang terjatuh dari motornya. Suasana pada malam itu sangat mencekam, banyak orang yang mengira bahwa saat itu adalah akhir dari dunia.

Saya bersama beberapa tetangga mengungsi di Candi Sewu Prambanan dan langsung mencoba menghubungi keluarga saya. Alhamdulillah, semua keluarga saya selamat. Tetapi betapa kagetnya ketika melihat berita di televisi terlihat dusun-dusun yang jauh di sebelah selatan dusun kami telah terbakar, dan di sebutkan bahwa jarak muntahan lahar panas Gunung Merapi mencapi 15 km. Siang harinya setelah saya berkumpul dengan keluarga di rumah saudara yang tidak jauh dari Candi Sewu di buat kaget setelah salah satu televisi menampilkan kondisi Dusun Srodokan  pada waktu itu. Saya dan kakak pun langsung mencoba untuk pulang untuk memastikan kondisi Dusun Srodokan,namun tidak berhasil mendekati desa setelah relawan tidak memperbolehkan saya dan kakak pulang karena situasi masih sangat berbahaya.

Ke esokan harinya tanggal 6 November 2010 saya bersama ayah mencoba untuk melihat keadaan dusun Srodokan kembali meskipun merasa takut karena Gunung Merapi pada waktu itu masih mengeluarkan asap tebal dan suara gemuruh. Pukul 08:00 WIB saya dan keluarga beserta warga  telah memastikan bahwa seluruh Dusun Srodokan sudah porak poranda bahkan rumah tempat tinggal saya dan keluarga beserta warga yang lain tidak terlihat sedikitpun karena tertutup material atau mungkin sudah roboh. Saya bersama ayah hanya bisa melihat dari jauh sekitar 100 meter dari rumah, karena material dan abu yang masih sangat panas. Sambil berfoto-foto, sesekali saya bercanda untuk mengalihkan rasa sedih setelah melihat suatu kondisi yang tidak pernah di bayangkan sebelumnya. Dan foto-foto ini pun akan selalu ku simpan untuk mengenang desaku dimana aku di besarkan. (RD-LJ/editor: EM-LJ)

(Koleksi Pribadi 06 Nov 2010-RD-LJ)

free counters

6 komentar:

yudhi mengatakan...

bocae ad kemajuan, aku gawek'e

Admin Lajur Merapi mengatakan...

OK, terima kasih atas kunjungannya, nanti aku sampaikan kepada yang bersangkutan, by: Admin

Anonim mengatakan...

trims atas share nya, memberikan bnyak inspirasi atas kebesaran Yang Maha Kuasa, semoga temen2 n sodara2 di srondokan dan sekitarnya diberikan ketabahan..amin..

Admin Lajur Merapi mengatakan...

Terima kasih kembali atas kunjungannya ke blog kami yang masih dalam tahap belajar ini.
Amin....

Anonim mengatakan...

Semoga teman teman di dusun tersebut di beri ketabahan oleh TUHAN YME

Admin Lajur Merapi mengatakan...

Amin, thanks Brother atas doanya

Posting Komentar

Saran dan kritik merupakan dorongan bagi kami untuk selalu berupaya ada. Silahkan berkomentar, jangan lupa kasih nama dan alamat, hanya yang meninggalkan identitaslah kami akan merespon.

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Bluehost