Minggu, 29 Januari 2012

Temukan Kesejukan Pikiran


Kita telah terbiasa untuk berpikir bahwa kita dibatasi oleh lingkungan, pendidikan, orangtua, kesehatan dan banyak lagi. Hingga melahirkan persoalan-persoalan hidup yang dianggap beban oleh kita. Hampir seluruh persoalan hidup bermula dari ketidakmauan kita menerima hidup ini apa adanya. Kita tak mampu berkompromi pada kenyataan. Kita tak sudi melepaskan kacamata paradigma dan melihat realitas secara sederhana. Kita lebih suka bermain-main dengan persepsi. Kita lebih senang berlindung membenarkan pikiran diri sendiri. Padahal itu adalah bentuk lain dari belenggu sehari-hari.

Teknik rileksasi untuk mengatur pikiran yang dilaksanakan di Kantor Lestari Indonesia, Minggu 29 Januari 2012. Ketenangan pikiran akan membuat diri merasa nyaman, serta selalu berpandangan optimis

Mari sejenak kita pejamkan mata. Menemukan kesejukan pikiran. Menggali ketentraman perasaan. Menyentuh jiwa yang tenang.
“Banyak dari kalangan kita bahwa ketenangan itu hanya ditemui bila pergi ke suatu tempat yang mana mampu melupakan suatu beban yang ada di pikiran, nah bila sesampainya ditempat tersebut, lalu pulang lagi ke rumah, biasanya beban yang ada di pikiran akan muncul kembali. Kalau kita mau memaknai diri, sebetulnya kebahagiaan dan ketenangan itu ada di dalam diri seseorang” Tutur Ifah seorang Mahasiswa semester terakhir jurusan Psikologi Klinis di salah salah Universitas yang ada di Yogyakarta.

Ada kalanya tiba masa-masa sulit, yang membuat hidup serasa penuh kepedihan dan keluh kesah. Namun, pada saatnya jua tibalah masa-masa kegembiraan yang membuat hidup terasa ringan dan terang. Tanpa sadar bibir kita basah dengan senyuman. Sesungguhnya, kesedihan, kegembiraan, kekecewaan, keriangan dan emosi-emosi lain hanyalah sementara. Sebagaimana sesaatnya malam berganti siang. Tak selamanya kesedihan dan kegembiraan melanda kita. Semua itu datang silih berganti, tanpa selalu dapat dinanti

“Perlunya diri kita untuk selalu menjaga keseimbangan emosi, karena emosilah yang menyebabkan seseorang hidup terasa berharga dan terasa tidak berharga, untuk itu tetaplah jalani hidup ini dengan seadanya diri kita, apapun yang menjadi milik kita hari ini merupakan suatu anugerah pemberian Tuhan coba maknai pepatah yang mengatakan: Hidup adalah sebuah tantangan, maka hadapilah. Hidup adalah sebuah lagu, maka nyanyikanlah. Hidup adalah sebuah mimpi, maka sadarilah. Hidup adalah sebuah permainan, maka mainkanlah. Hidup adalah cinta, maka nikmatilah (Bhagawan Sri Sthya Sai Baba)” Tutur Ifah (BDY-LJ/editor EM-LJ)

free counters

0 komentar:

Posting Komentar

Saran dan kritik merupakan dorongan bagi kami untuk selalu berupaya ada. Silahkan berkomentar, jangan lupa kasih nama dan alamat, hanya yang meninggalkan identitaslah kami akan merespon.

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Bluehost